Wanadri Arti Sebuah Gagasan

Selama G. Burangrang berdiri tegak, selama S. Citarum mengalir ria, selama itu lah kisah-kisah kelana WANADRI tidak akan pernah berhenti

Gagasan untuk mendirikan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung WANADRI dicetuskan oleh sekelompok “Bekas Pandu” pada Januari 1964. Gagasan tersebut kemudian diresmikan pada 16 Mei 1964.

WANADRI adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau kumpulan sekelompok orang yang mencintai kehidupan di alam bebas. WANADRI adalah organisasi atau bisa dipandang sebagai “masyarakat yang memiliki tradisi yang khas” yang mempunyai aturan dan norma-norma, yang tertulis maupun tak tertulis,yang senantiasa berlaku dan dihormati oleh anggotanya.

Penempuhrimba Wanadri Arti Sebuah Gagasan
Badge Wanadri

Pengembaraan di gunung-gunung dan hutan rimba yang lebat; jurang-jurang yang dalam; tebing-tebing terjal; bergulat dengan arus deras, riam dan jeram di sungai; disadari atau tak disadari, tentu akan memberi pengaruh pada bentuk karakter, dan pribadi seseorang. Berbagai rintangan yang dihadapi dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah,tidak mudah putus asa.

Di tengah kebesaran alam  dalam keindahan dan mungkin keganasannya seorang WANADRI akan semakin menyadari Keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta.

Idealisme yang ditumbuhkan oleh WANADRI didasari oleh betapa pentingnya pembentukan karakter sumber daya manusia yang memiliki jiwa pantang menyerah, tabah dalam menghadapi ragam persoalan, tangguh dalam menghadapi setiap tantangan dan terampil keluar manakala dihadapkan pada kesulitan-kesulitan.

Dalam perkembangannya, WANADRI selalu belajar pada lingkungannya, harus mampu menyesuaikan diri pada situasi apapun, ruang lingkup yang menjadi media belajarnya adalah alam terbuka, karena dari situlah sesungguhnya cakrawala pengetahuan terbentang luas.

Selain dipelajari, juga dimaknai dengan nilai-nilai filosofi yang melekat kuat pada para anggotanya, sehingga di setiap pengembaraan perjalanannya, seorang WANADRI paham benar bahwa “Selama G. Burangrang berdiri tegak, selama S. Citarum mengalir ria, selama itu lah kisah-kisah kelana WANADRI tidak akan pernah berhenti”.

Tinggalkan komentar